Seperti Apakah Orang yang Benar Itu?
(bagian 3)
Percaya kepada Allah dengan Menunjukkan Pengabdian yang Tinggi
Orang-orang
yang beriman yang mencapai tingkat kesucian yang didefinisikan dalam Al-Qur`an,
yakin kepada Allah “dengan menunjukkan rasa khidmat yang mendalam”. Ini berarti
mereka mengerti akan kebesaran dan kekuatan Allah. Karenanya, ia merasakan
cinta yang mendalam, pengabdian yang murni, dan rasa takut, dengan tidak pernah
meninggalkan kesempatan untuk mendapatkan
keridhaan-Nya demi keuntungan duniawi. Keikhlasan adalah mengetahui bahwa tidak
ada keuntungan duniawi, kecil ataupun besar, yang dapat menjadi lebih penting
daripada mendapatkan ridha dan menjalankan perintah-Nya. Di dalam Al-Qur`an,
kualitas orang-orang yang benar itu dijelaskan sebagai berikut.
“... mereka tidak
menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit....” (Ali Imran [3]: 199)
Sebagaimana
didefinisikan di dalam Al-Qur`an, orang-orang yang benar tak pernah membuat
perhitungan dalam menjalankan perintah Allah dan larangan-Nya, tak peduli apa
pun kondisinya, sesuai dengan apa yang diminta ayat Al-Qur`an tersebut. Semua
rasa takut yang penuh khidmat dan pengabdian mendalam yang dirasakan jauh di
dalam hati seseorang, menjauhkan dirinya dari sikap dan perbuatan yang tidak
disukai oleh Allah, dan juga mendorong seseorang untuk lebih bersemangat untuk
menyerap keseluruhan moralitas yang diridhai oleh Allah. Di dalam Al-Qur`an,
rasa takut yang ditunjukkan oleh orang-orang beriman kepada Allah disebutkan
dalam ayat berikut.
“Dan orang-orang yang
menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka
takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (ar-Ra’d [13]: 21)
Di dalam
ayat lainnya, orang-orang beriman disebutkan sebagai orang yang memiliki
pengabdian yang penuh khidmat kepada Allah dan semakin bertambah ketika mereka
mendengar ayat-ayat Allah,
“Katakanlah,
‘Berimanlah kamu kepada-Nya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).’
Sesungguhnya, orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur`an
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.
Dan mereka berkata, ‘Mahasuci Tuhan kami; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti
dipenuhi.’ Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka
bertambah khusyuk.” (al-Israa` [17]: 107-109)
Pengabdian
penuh khidmat telah dideskripsikan di dalam Al-Qur`an sebagai sebuah contoh
bagi orang-orang beriman,
“... Sesungguhnya,
mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan)
perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan
cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (al-Anbiyaa`
[21]: 90)
Hal lain
yang disebutkan dalam ayat yang sama adalah bahwa orang-orang beriman yang
ikhlas itu berlomba-lomba dalam mengerjakan amal baik untuk mendapatkan
keridhaan Allah. Orang-orang ini berjuang terus-menerus—hingga batas kekuatan
dan yang mereka miliki—agar berhasil mendapatkan keridhaan, rahmat, kasih
sayang, dan surga Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar