Seperti Apakah Orang yang Benar Itu?
( bagian 2)
Berpaling kepada
Allah dengan Penyesalan
dan Keikhlasan
dalam Niat dan Perbuatan
Allah
mengatakan kepada para mukmin sejati tentang keimanan yang murni,
“Dengan kembali
bertobat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.” (ar-Ruum [30]:
31)
Allah meminta kita untuk
memperhatikan ayat lain yang menyatakan bahwa jalan yang benar untuk diikuti
adalah jalan yang dilalui oleh para nabi dan orang-orang yang saleh.
“... dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Luqman [31]: 15)
Berpaling kepada Allah
dengan pengabdian sepenuh hati berarti mencintai-Nya dengan sebenar-benar
cinta, sehingga seseorang tidak dapat menjauh dari keimanan, pengabdian, dan
kesetiaan dalam kondisi apa pun, dan memiliki rasa takut kepada-Nya dan
hati-hati menjaga agar tidak kehilangan keridhaan-Nya. Dengan demikian, setiap
orang yang beriman dan tunduk patuh kepada Allah akan mendirikan shalat dan
mengerjakan amalan lainnya untuk mendapatkan keridhaan-Nya. Sebagai kesimpulan
dalam hal ini, yang merupakan dasar penyucian diri, seorang mukmin sejati
adalah, “Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan
merendahkan diri kepada Tuhan mereka....” (Hud [11]: 23)
Allah memerintahkan
orang-orang beriman untuk menunaikan perintah-Nya dan melakukan ibadah yang
telah diuraikan di dalam Al-Qur`an, dengan penuh kepatuhan, keikhlasan, dan
hati yang dimurnikan hanya untuk-Nya. Dalam sebuah ayat dikisahkan bagaimana
Allah mengingatkan Maryam a.s. untuk mematuhi-Nya dengan pengabdian sepenuh
hati,
“Hai Maryam, taatlah
kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (Ali Imran
[3]: 43)
Hal ini juga dinyatakan
oleh Nabi saw.,
“Kebaikan dan
kenikmatan adalah bagi orang yang menyembah Tuhan-Nya dengan sebaik-baik
kepatuhan dan melayani Tuhannya dengan tulus ikhlas.”[1]
(HR Imam Bukhari)
Allah juga
memberikan kabar gembira bahwa mereka yang menaati-Nya dengan pengabdian
sepenuh hati dan mematuhi perintah-Nya dengan ketundukan, akan diberi ganjaran
yang berlipat ganda.
“Dan barangsiapa
di antara kamu sekalian (istri-istri Nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-
Nya dan mengerjakan
amal yang saleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan
Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.” (al-Ahzab [33]: 31)
Karakter mukmin yang
sejati—sebagaimana disebutkan dalam ayat di bawah ini—dicontohkan dengan sangat
baik oleh para nabi untuk mengingatkan manusia,
“Orang-orang yang
sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah),
dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (Ali Imran [3]: 17)
Al-Qur`an
berisi banyak ayat yang menekankan fakta bahwa para nabi adalah orang yang
berpaling kepada Allah dengan pengabdian yang tulus. Mereka adalah
hamba-hamba-Nya yang suci. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
“Sesungguhnya, Ibrahim
adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan
hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan
(Tuhan).” (an-Nahl [16]: 120)
“Dan ingatlah
hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan
yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya, Kami telah menyucikan
mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlaq yang tinggi yaitu selalu
mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.” (Shaad [38]: 45-46)
“Sesungguhnya, Ibrahim
itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada
Allah.” (Hud [11]: 75)
“Dan ceritakanlah (hai
Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al-Kitab (Al-Qur`an) ini.
Sesungguhnya, ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi.”
(Maryam [19]: 51)
“Dan (ingatlah) Maryam
putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya
sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat Tuhannya dan
kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.” (at-Tahrim
[66]: 12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar