Keikhlasan Mereka adalah
Penyebab
Timbulnya Solidaritas
yang Mereka Miliki
Sebagaimana mereka
mencari ridha Allah dengan keikhlasan yang terpatri di dalam jiwa, mereka tidak
pernah dihadapkan pada kekacauan, perselisihan, atau pertengkaran yang terjadi
di antara mereka. Karena firman Allah adalah satu dan ayat–ayat yang terkandung
dalam Al-Qur`an adalah suci, di mana seluruh mukmin yang taat dengan tanpa
syarat kepada Al-Qur`an dan beramal hanya demi menggapai ridha Allah akan
memberikan keharmonisan dan rasa tenteram. Sebagaimana semua orang beriman
patuh kepada Allah dan Al-Qur`an dengan ikhlas, segala urusannya akan
dimudahkan tanpa adanya perpecahan. Ketika persoalan–persoalan bermunculan
karena kepentingan dirinya, tiap–tiap dari mereka senang akan kebaikan orang
lain dan selalu mengutamakan kepentingan agama. Mereka mendambakan kebaikan
yang dimiliki saudaranya, agar dapat menjadikannya contoh bagi dirinya,
Sebagaimana orang–orang yang
bertujuan menjalin persahabatan yang kekal di akhirat, mereka menyayangi satu
sama lainnya dengan cinta, penghormatan, dan kesetiaan yang mendalam. Karena
itu, mereka tidak pernah menginginkan adanya persaingan, perselisihan, dan
pertengkaran yang terjadi di antara mereka. Meskipun mereka dihadapkan pada
permasalahan dan penderitaan, mereka tidak terhanyut oleh kecurigaan,
kelemahan, dan hilangnya kebulatan tekad, dikarenakan ketakutannya kepada Allah
dan keikhlasannya. Bilamana salah seorang di antara mereka melakukan
kekeliruan, yang lainnya--dengan keyakinan dan keikhlasannya--membimbing
saudaranya itu ke jalan yang benar. Sebagaimana halnya mereka yang dengan
terus-menerus mengumpulkan kebaikan dan mengahalau keburukan, keyakinannya akan
bertambah kuat. Dengan demikian, keikhlasan dan kekuatan mereka akan terus
meningkat
Perumpamaan yang
diberikan Badiuzzaman adalah penting dalam menolong manusia memahami makna
solidaritas dan persatuan, yang dibutuhkan di antara mukmin sejati. Sebagaimana
mereka disucikan dari segala jenis perasaan yang kemungkinan merusak
keikhlasannya, mereka meraih sebuah kekuatan moral yang tak terkalahkan,
menyerupai roda–roda pabrik yang berkumpul menjadi satu untuk membentuk
kekuatan yang sungguh besar.
Pada karyanya yang lain,
Said Nursi menceritakan bagaimana mukmin sejati mendapatkan kekuatan yang lebih
besar. Mereka sadar dan paham akan rahasia keikhlasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar