Kekuatan Orang Beriman Berasal dari
Keikhlasan yang
Mereka Miliki
Secara umum, persekutuan
orang-orang yang kafir kepada Allah dan hari akhirat dilandaskan pada
keterikatan mereka atas harta benda dan pengharapan atas balasan di dunia.
Melalui persekutuan tersebut, mereka menghasilkan sebuah kesepakatan demi
terpenuhinya kepentingan bersama. Karena persekutuan seperti ini hanya akan
meningkatkan kekuatan melalui meningkatnya jumlah dan perolehan keuntungan
duniawi belaka, persekutuan seperti ini akan dapat terpecah-belah dan hancur
sesegera mungkin setelah perolehan keuntungan duniawi tersebut sirna.
Sebagaimana Allah jelaskan kepada umat manusia di dalam Al-Qur`an, nurani
orang–orang yang kafir kepada Allah tidak condong kepada yang lainnya, meskipun
dari luar mereka terlihatan sebagai satu kesatuan,
“... Permusuhan antara
sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati
mereka berpecah-belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum
yang tidak mengerti.” (al-Hasyr [59]: 14)
Untuk alasan inilah,
persatuan yang dibentuk di antara orang yang kafir terhadap Allah di dunia ini
selalu rawan akan perpecahan. Hanya ada satu hal yang mampu menjamin
terjalinnya kesatuan sejati, yakni persahabatan dan persatuan di antara orang–orang
yang memiliki keyakinan. Karena itu, tidaklah mungkin persatuan tersebut dapat
dimusnahkan kecuali jika Allah berkehendak demikian. Orang-orang beriman
membentuk sebuah kekuatan yang menyerupai “dinding yang kokoh” yang
tidak dapat ditembus. Sebagaimana kutipan ayat surah ash-Shaff di bawah ini,
“Sesungguhnya, Allah
menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (ash-Shaff
[61]: 4)
Mereka yang memiliki keimanan,
yang ikhlas, diberikan kebulatan tekad serta semangat untuk menang walaupun
musuh berjumlah miliaran. Hal ini dinyatakan dalam salah satu ayat-Nya,
“... Orang-orang yang
meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, ‘Berapa banyak terjadi golongan
yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan
Allah beserta orang-orang yang sabar.’” (al-Baqarah [2]: 249)
Mereka mendapatkan
bantuan Allah dengan selalu bersikap ikhlas. Karena Allah adalah Yang
Mahaperkasa (Al-Aziz), mereka pada akhirnya berhasil menang. Mereka sadar dan
paham akan rahasia yang dijelaskan dalam ayat-ayat Allah, sebagaimana
firman-Nya, “... padahal kamulah orang–orang yang paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang–orang yang beriman.” (Ali Imran [3]: 139) Hasilnya,
mereka menjadi orang-orang yang luar biasa ulet dan kuat, yang memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan perselisihan, pertentangan, dan kecurigaan yang
diciptakan oleh pihak asing.
Setiap mereka yang
membentuk kesatuan karena ketakutannya kepada Allah dan penyerahan dirinya yang
tanpa syarat kepada ayat-ayat yang terkandung di dalam Al-Qur`an--sebagaimana
mereka berjuang semata-mata demi meraih ridha Allah dan tidak takut kepada
siapa pun kecuali Allah--tiap– tiap mereka adalah tentara Allah.
Bagikan jika posting ini bermanfaat...
BalasHapus