Keindahan Hidup di Dunia
Sebagai tambahan bagi keberkahan hidup
yang abadi, Allah menganugerahi mukmin yang ikhlas dengan pahala yang besar di
dunia. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat Al-Qur`an berikut ini, Allah
membimbing orang–orang yang bertobat kepada-Nya menuju jalan yang lurus.
“... Sesungguhnya, Allah menyesatkan siapa yang Dia
kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertobat kepada-Nya.” (ar-Ra’d [13]:
27)
Dalam surah lain, Alah berfirman bahwa Dia
akan membantu dan menolong mukmin yang ikhlas,
“Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang
mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang
benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”
(al-Maa`idah [5]: 16)
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an,
Allah juga melimpahkan rahmat yang tak terhitung kepada mukmin yang ikhlas
selama hidupnya di dunia. Ia memelihara mereka dari kesengsaraan, kesulitan,
dan kegagalan hidup dari orang-orang yang kafir kepada Allah. Ia membolehkan
mereka untuk menempuh hidup yang mulia,
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
(an-Nahl [16]: 97)
Seseorang yang bertobat kepada Allah
dengan seluruh kerendahan hati, ia akan dijauhkan dari segala permasalahan dan
kesulitan hidup di dunia. Ia dapat menempuh hidupnya dengan penuh kedamaian dan
dengan penuh kepercayaan karena ia takut kepada Allah.
Dalam amalan yang dilakukan dengan ikhlas,
hanya keridhaan Allahlah yang menjadi tujuan utama, bukan untuk mendapatkan
ridha orang. Dengan demikian, hasil yang didapatkan diharapkan akan selalu
membawanya kepada keberhasilan. Allah menegaskan kepada orang-orang beriman
bahwa siapa saja yang tidak menyekutukan Allah, yang bertobat kepadanya dengan
tulus, yang menyucikan diri dari keinginannya untuk mendapatkan ridha manusia
dan penghargaan duniawi, maka ia termasuk golongan hamba–hamba-Nya yang
beruntung. Sebagaimana firman Allah yang berhubungan dengan hal tersebut,
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di
antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan
Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik.” (an-Nuur [24]: 55)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar