Oleh:
Bakhrul Rizky K.
XI.IA.4 / 05
SMA
NEGERI 02 LUMAJANG
Jl.HOS.Cokroaminoto
No.159 Lumajang
2009
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan mengenai “THE History Of Java” dan “THE History Of East Indian Archipelago“ dengan
baik, tanpa suatu halangan apapun. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sodiq karena dengan
diberikannya tugas ini, saya dapat menambah wawasan yang lebih luas dan dapat
bermanfaat bagi saya. Semoga laporan ini juga bisa diterima baik oleh semua
pihak.
Wassalamualaikum wr.wb..
Penyusun
Bakhrul Rizky K.
HISTORY OF
JAVA
History of Java merupakan buku asli Raffles (1817) yang terdiri atas
dua volume,
yaitu uraian inti tentang Jawa secara
lengkap dan informasi tambahan. Namun di dalam terjemahan ini, kedua volume tersebut telah disatukan.
Raffles
(1781-1826)
mengawali kariernya sebagai juru tulis sebuah perusahaan Hindia-Timur (1795). Menurut sebuah
biografi, Raffles dikenal sebagai seorang yang tekun, rajin belajar, ulet, dan berkemauan
keras. Raffles mempunyai
semua syarat sebagai penghasil mahakarya (masterpiece), sehingga mahakarya "The History of Java" dapat terselesaikan.
Raffles pertama kali berada di Jawa (1811) berperan sebagai
Lieutenant Governor of Java yang
bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal Inggris di India yaitu Lord Minto (Sir Gilbert Elliot
Murray-Kynynmond) yang kemudian meninggal pada tahun 1814 dan digantikan oleh Raffles. Namun pemerintahan Raffles hanya bertahan selama 5
tahun. Saat Jawa kembali ke tangan
Belanda, Raffles tengah menggagas dan mengerjakan
proyek arkeologi dan botani di Jawa. Kemudian sampai tahun 1823 Raffles menjadi Gubernur di Bengkulu yang memang berdasarkan suatu perjanjian tidak diserahkan ke tangan
Belanda
bersama Belitung, dan Bangka.
Dalam hatinya, Raffles masih sangat menyukai Jawa dan ia membenci
Belanda yang kembali
berkuasa di Jawa. Pada tahun 1819 Raffles menjalin kerjasama dengan
Tumenggung Sri Maharaja penguasa
Singapura dalam rangka menggagas pusat
perdagangan di Pulau Singapura. Kerjasam itu membuat Inggris
diizinkan mendirikan koloni di Singapura dengan syarat Inggris melindungi para pedagang Singapura
dari Belanda dan Bugis. Raffles bersumpah Singapura akan dijadikan koloni baru
yang meskipun kecil, namun akan jauh
lebih maju dari Tanah Jawa yang dikuasai Belanda. Raffles berupaya keras mewujudkan
sumpah. Sehingga Singapura
menjadi pusat perdagangan paling penting di wilayah Hindia Timur, sampai saat ini.
Pada tahun 1823