Transpor Melalui Membran
Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu. Pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran.
Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik, sehingga tidak dapat ditembus oleh molekul-molekul polar dan substansi yang larut dalam air. Transpor materi-materi yang larut dalam air dan bermuatan diperankan oleh protein integral membran.
Fungsi membran sel antara lainsebagai pengatur keluar masuknya zat. Pengaturan itu memungkinkan sel untuk memperoleh pH yang sesuai, dan konsentrasi zat-zat menjadi terkendali. Sel juga dapat memperoleh masukan zat-zat dan ion-ion yang diperlukan serta membuang zat-zat yang tidak diperlukan. Bagaimana selapis membran dapat melakukan pengontrolan yang demikian penting itu? Semua pengontrolan itu bergantung pada transpor lewat membran.
Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
a.Transpor Pasif
Perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan, dari konsentrasi tinggi ke rendah. Jadi perjalanan itu terjadi secara spontan. Contoh transpor pasif adalah difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi.
1. Difusi
Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan) tinggi ke konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul zat dapat berdifusi hingga dicapai kerapatan molekul yang sama dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air di gelasmeskipun tanpa diaduk (difusi zat padat dalam medium air), hingga kerapatan zat tersebut merata.
Konsentrasi air dalam air murni adalah 100%, sedangkan dalam larutan konsentrasinya kurang dari 100%. Zat terlarut menurunkan konsentrasi air, sedangkan air sebaliknya menurunkan konsentrasi zat terlarut. Misalnya jika ada 50 ml air murni (A) dicampur dengan 50 ml larutan gula 50% (B). Sebut saja larutan yang terbentuk itu C. Pada saat terjadinya larutan campuran C, maka akan terjadi difusi air dari daerah dengan konsentrasi air yang tinggi (A) ke daerah dengan konsentrasi air yang rendah (B). Sebaliknya, partikel gula akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi gula tinggi (larutan B) ke daerah dengan konsentrasi gula rendah (A).Larutan C akhirnya menjadi larutan yang homogen dengan konsentrasi larutan gua 25%.
Molekul atau zat dapat mengalami difusi keluar masuk sel, dari kerapatan tinggi ke kerapatan nol atau rendah. Dengan demikian zat tersebut dapat “diangkut” keluar masuk sel tanpa menggunakan energi. Hal itu tentu sangat menguntungkan sel.
2.Osmosis