Rabu, 14 Maret 2012
Biologi : Sistem Pencernaan pada Manusia
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
A. Organ-Organ Pencernaan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan
menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses
Biologi : Sistem Indera Manusia
Sistem Indera Manusia
1) Pada sistem saraf, ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor: alat untuk menerima rangsang, berupa alat-alat indra
b. Efektor: alat untuk menanggapi rangsang, berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris: sel saraf yang membawa rangsang dari alat indera ke otak
d. Sel saraf Motorik: sel saraf yang membawa rangsang dari otak ke otot atau kelenjar yang memberi tanggapan
e. Sel Saraf Konektor: sel saraf yang menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik.
2) Alat-alat Indera
Biologi : Uji Makanan
UJI MAKANAN
A.
Tujuan:
Menguji kandungan amilum,
karbohidrat, protein dan lemak.
B.
Alat dan Bahan
1.
6 buah tabung reaksi dan rak. 7. Kertas 13.
Minyak kelapa
2.
Penjepit tabung reaksi. 8. Ketela 14. Alkohol
3.
Pembakar spirtus. 9.
Larutan biuret
4.
Gelas kimia. 10. Benedict
5.
Plat tetets
11. Sudan III
6.
Larutan lugol 12. Kanji
C.
Cara kerja
(1)
Uji Karbohidrat
a)
Buat Larutan
Biologi : Laporan Praktikum Biologi Kapasitas Paru-paru dan Frekuensi Pernapasan
Laporan Praktikum Biologi
Kapasitas Paru-paru dan Frekuensi Pernapasan
Disusun oleh :
[Kelompok 5 / XI A4]
Bakhrul
Rizky K (05)
Destarisky
Tidoputri (07)
Erlina
Dian Arisanti (10)
M.
Helmi Maulana (22)
Nugrahaning
Dwi P (26)
Nurhayati Faradisi (27)
Ria
Kurnia Ekasari (29)
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH UNGGULAN TERPADU (SUT)
SMA NEGERI 2 LUMAJANG
Jln.HOS Cokroaminoto Nomor 159
telp.(0334)881036
KAPASITAS PARU – PARU
Kegiatan 3
1.
Tujuan :
Untuk mengukur kapasitas paru – paru tiap individu.
2.
Alat, dan
Bahan :
a. Botol volume 2,5 liter
b. Selang plastic dengan ukuran sesuai ukuran
mulut botol
c. Gelas ukur
d. Spidol
e.
Bak air
ukuran 5 liter
3.
Cara Kerja
:
a. Berilah tanda
Biologi : Saluran Pencernaan
Saluran Pencernaan
Dasar anatomi dan fisiologi
Saluran
cerna berfungsi untuk menyerap zat makanan, zat-zat penting, garam dan
air serta mengekskresi bagian makanan yang tak diserap dan sebagian
hasil akhir metabolisme. Dengan proses pencernaan yaitu proses
penguraian dengan bantuan enzim, diubah protein, karbohidrat dan lemak,
menjadi bentuk yang dapat diserap. Pada gambar 1 digambarkan organ
saluran cerna secara skematis.
Rongga mulut dan farings Rongga mulut merupakan awal dari saluran cerna dan di sinilah makanan (padat) dikunyah menjadi halus dan dicampur dengan ludah.
Pada peristiwa mengunyah yang
berperan adalah gigi, otot pengunyah, lidah, pipi, dasar mulut dan
langit-langit. Ludah dibentuk oleh tiga pasang kelenjar besar, glandula parotis (kelenjar ludah telinga), glandula submandibularis (kelenjar ludah rahang bawah) dan glandula sublingualis (kelenjar
ludah bawah lidah) dan kemudian melalui saluran-salurannya akan masuk
ke rongga mulut. Produksi ludah tiap hari berkisar sekitar 1,5 liter;
susunan ludah bergantung pada makanan yang dimakan (pada makanan kering
akan disekresi ludah yang encer untuk membasahi, dan pada makanan yang
banyak mengandung cairan disekresi ludah
Selasa, 13 Maret 2012
Analisis Pancasila Sila Keempat
SILA
KE – 4 PANCASILA
KERAKYATAN
YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM
PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pendidikan
Pancasila
yang
dibina oleh Bapak Marsudi
oleh
KELOMPOK
4
1. ARUM
PRATIKA H 110321419533
2. HANIF
NUR ROHMAN 110321406343
3. NOVITA
USWATUN H 110321406347
4. RURIN
RAHMA Z.S 110321419523
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia ,
hidayah dan nikmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Inti dari
Sila ke- 4 Pancasila yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan” dengan sebaik – baiknya. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Pendidikan
Pancasila , Bapak Marsudi.
Makalah ini ditulis dari hasil
penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang
berkaitan dengan Pendidikan Pancasila, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan Inti dari sila ke- 4 Pancasila, tak lupa penyusun ucapkan terima
kasih kepada pengajar matakuliah Pendidikan Pancasila atas bimbingan dan arahan
dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, semoga hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai inti dari sila ke-4 Pancasila yaitu Kerakyatan
Analisis Pancasila Sila Ketiga
Analisis Pancasila Sila Ketiga
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia
termasuk negara yang majemuk karena terdiri dari banyak suku, budaya, ras, dan
bahasa. Keragaman yang ada di Indonesia inilah yang menjadikan Indonesia
memiliki ideologi negara Pancasila. Pancasila
adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
yang berasal dari bahasa Sanskerta:
pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.Di dalam pancasila terdapat salah satu
sila yang menjunjung tinggi persatuan di dalam negara ini. Sila yang dimaksud
adalah sila persatuan Indonesia.
Zaman yang terus berkembang memasuki
era globalisasi, tidak menutup
kemungkinan adanya budaya
Langganan:
Postingan (Atom)