DISUSUN OLEH:
YENI ARTHA
SARI
Xi ia3-32
SMA NEGERI 2 LUMAJANG
SEKOLAH UNGGULAN TERPADU
Jalan HOS COKROAMINOTO
159 LUMAJANG
HISTORY OF JAVA
By :
Thomas Stamford Raffles
Biografi Thomas Stamford
Raffles
Thomas Stamford Raffles lahir di laut di atas kapal sebuah kapal Ann pada
6 Juli 1781 di lepas pantai Jamaika. Pada 1795, lelaki muda itu menerima
pekerjaan pertamanya di East India Company sebagai juru tulis. Raffles adalah
seorang negarawan Inggris, dan terkenal karena berdirinya Singapura. Ia dikenal
sebagai “Bapak Singapura”. Dia juga terlibat dalam penaklukan pulau Jawa dari
Belanda dan pasukan militer Prancis selama perang Napoleon dan berkontribusi
pada perluasan Kerajaan Inggris. Sebagai juru tulis Raffles sering menciptakan
beberapa jenis-jenis buku di antaranya satu buah buku yang menceritakan tentang
pulau Jawa yang disebut History of Java.
Daftar isi buku The History of Java ini
adalah
- Kondisi Geografis Pulau Jawa
- Asal Mula Penduduk Asli Jawa
- Pentingnya pertanian di Jawa
- Manufaktur
- Perdagangan
- Karakter Penduduk
- Upacara Istana
- Bahasa
- Agama
- Sejarah (peradaban) Jawa dari awal tradisi hingga munculnya Islam
- Sejarah Jawa
Buku tersebut juga memiliki 12 lampiran,
yaitu
- Kemunduran Batavia
- Perdagangan dengan Jepang
- Proklamani Gubernur Umum dan Pemerintahan sepeninggal Hon. Letnan Gubernur
- Perbandingan Kosakata
- Cerita Pulau Sulawesi
- Angka-angka menurut Chandra Sengkala
- Terjemahan Manik Maya
- Terjemahan Huruf Prasasti Jawa dan Kawi Kuno
- Pulau di Bali
- Instruksi Pajak
- Memorandum tentang Berat Ukuran dan sebagainya
Isi “HISTORY OF JAVA”
Sejarah Pulau Jawa (The History of Java)
adalah buku
yang dikarang oleh Sir Thomas Stamford Raffles dan diterbitkan pada tahun 1817. Sir Thomas Stanford Raffles merupakan Sosok yang paling banyak meninggalkan nama ilmiah pada kekayaan flora dan fauna di lingkungan Hindi-Belanda ini tidak lahir di lingkungan istana. Raffles dilahirkan di lepas Pantai Jamaika dekat Port Morant, di atas geladak kapal Ann, pada 6 Juli 2781. Ayahnya adalah Benjamin Raffles seorang koki yang kemudian menjadi kapten kapal dan Ibunya adalah Anne Lyde Linderman.
yang dikarang oleh Sir Thomas Stamford Raffles dan diterbitkan pada tahun 1817. Sir Thomas Stanford Raffles merupakan Sosok yang paling banyak meninggalkan nama ilmiah pada kekayaan flora dan fauna di lingkungan Hindi-Belanda ini tidak lahir di lingkungan istana. Raffles dilahirkan di lepas Pantai Jamaika dekat Port Morant, di atas geladak kapal Ann, pada 6 Juli 2781. Ayahnya adalah Benjamin Raffles seorang koki yang kemudian menjadi kapten kapal dan Ibunya adalah Anne Lyde Linderman.
Dalam buku ini, Raffles yang memerintah sebagai
Gubernur-Jendral di Hindia-Belanda dari tahun 1811-1816 menuliskan mengenai
keadaan penduduk di pulau Jawa, adat-istiadat, keadaan geografi, sistem
pertanian, sistem perdagangan bahasa dan agama yang ada di pulau Jawa pada
waktu itu. Buku ini diterbitkan dalam dua bendel (volume I: 479 halaman, dan
volume II: 291 halaman, dilengkapi dengan banyak halaman bergambar) dan dicetak
ulang pada tahun 1965 oleh Oxford
University Press di London.
Pada salah satu bab dari buku ini, Raffles menceritakan
mengenai upacara adat yang dilakukan dalam penyambutan kelahiran bayi, dalam
perkawinan, dan pada upacara kematian yang biasa dilakukan sejak zaman dulu
kala hingga pada saat itu. Buku ini juga berisi tentang upacara selamatan dan
perayaan yang menampilkan tarian tradisional dan pertunjukkan wayang pada abad
ke-19 dan sebelumnya.
Buku ini merupakan buku yang berbeda dengan buku Babad Tanah Jawi yang
dikarang oleh carik Braja pada zaman pemerintahan Sunan Pakubuwono III di Surakarta.
Kutipan di bagian belakang buku The
History of Java karya Raffles, yang dicetak ulang pada tahun 2008 oleh
Penerbit Narasi Yogyakarta. Buku tersebut pertama kali diterbitkan pada tahun
1817 dalam dua volume, dimana volume pertama berisi tentang inti buku itu
sendiri secara lengkap, sedangkan buku berisi informasi tambahan dan lampiran. Kedua
buku tersebut disatukan, isinya antara lain mencakup keadaan geografis,
informasi mengenai penduduk asli Jawa, keadaan pertanian, kepercayaan dan
upacara keagamaan, bahasa, serta beberapa hal menarik lainnya. Sebuah mahakarya
yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia.
Ketika baru terbit pada 1817,
seorang pengkritik mengatakan, penulisan The History of Sumatra (1811) karya
William Marsden lebih bagus dibanding buku ini. Mungkin ada benarnya. Para pembaca masa kini bisa membandingkan keduanya,
karena karya Marsden juga telah diterbitkan tahun ini oleh Penerbit Komunitas
Bambu. Tetapi, jelas, karya Raffles jauh lebih kaya sumber-sumbernya. Ia terjun
langsung berbulan-bulan di berbagai daerah di Jawa dan Bali,
sementara Marsden lebih bergantung pada referensi-referensi Portugis. Sebagai
mahakarya, buku ini memang sangat kaya informasi. Oleh karena itu, sebenarnya
terlalu naif rasanya mencoba menjelaskan isi buku hampir 1.000 halaman ini
hanya dalam kolom pendek di koran ini. Inilah ''buku babon Jawa'' yang luar
biasa, yang merangkai semua hal tentang Jawa. Dilengkapi gambar-gambar sketsa,
Raffles yang terpesona eksotisme Jawa melukiskan beragam sudut kehidupan
masyarakat Jawa di masanya. Tentang sejarah Jawa, ciri dan karakter orang Jawa,
kebiasaan-kebiasaannya, agama, bahasa, seni, budaya, dan sebagainya. Dengan
bantuan berbagai pihak, Raffles menerjemahkan beragam sumber seperti naskah Bharatayuda
dan Babad Tanah Jawa. Mengawali bukunya yang terdiri 11 bab, Raffles memaparkan
situasi geografi Pulau Jawa, lengkap dengan kota pelabuhan, gunung, sungai,
danau, iklim, mineral, sayur-sayuran. Hingga binatang Raffles mengatakan, entah
dari apa nama ''Jawa'' berasal. Tidak jelas. Ada yang menyebut nama itu berasal dari kata
''Jawa-wut'', suatu jenis padi-padian, yang mungkin menjadi bahan pangan pokok
pada masa awal. Pada masa sebelumnya, ada juga istilah lain yakni Nusa
hara-hara atau Nusa kendang.
Raffles mengungkapkan kekaguman atas
suburnya sebagian besar tanah di Jawa. Ia menyatakan, hal itu mungkin karena
banyak gunung di pulau ini. Berbagai tumbuhan dan hasil pertaniannya sangat
beragam.orang-orang Jawa menurut pandangan Raffles, wajah kaum wanita tidaklah
begitu bagus seperti kaum laki-laki Jawa. Dan, di mata orang-orang Eropa,
banyak wanita yang ''buruk'' wajahnya, khususnya setelah usia tua. Tetapi
dikatakan, itu semua tampaknya wanita Jawa yang bekerja berat. Berbeda dengan
penguasa Belanda, sikap Raffles cenderung positif dalam menilai orang-orang
Jawa. Raffles menilai orang-orang Jawa sebagai ''orang-orang yang mudah bergaul
dan sopan, penuh hormat dan bahkan cenderung malu-malu, tidak pernah kasar, tapi
mereka lamban dalam gerak.'' Laki-laki Jawa umumnya mempunyai seorang istri.
Tetapi banyak pejabat seperti lurah memiliki istri lebih dari satu. Para bupati biasa mempunyai tiga atau empat istri,
sementara para raja bisa 8 hingga 10. Tentang orang-orang asing yang tinggal di
Jawa, Raffles mengatakan yang paling banyak adalah orang China (Tionghoa). Pada awal
1800-an, jumlah orang Tionghoa ada sekitar 100.000 orang, kebanyakan tinggal di
Batavia, Semarang dan Surabaya
sebagian lainnya tinggal di kota
kecil.
Struktur Sederhana
Raffles
memulai Bab I dengan mendeskripsikan
kondisi geografis Pulau Jawa. Ia menarasikan sebuah peta topografis ihwal
keadaan alam Jawa dalam sejumlah ukuran: pembagian wilayah, pelabuhan,
pegunungan, sungai dan danau, pemandangan alam, susunan bebatuan, musim dan
iklim, jenis logam, kondisi tanah, serta flora-fauna. Salah satu subtema yang
menarik dicermati adalah ketika Raffles mengulas bagaimana dan dari mana nama
“Jawa” didapat. Penelusuran etimologis yang
Pada Bab II, Raffles mendiskusikan populasi
Jawa dengan dua pola sekaligus. Mula-mula ia melakukan kilas balik sejarah asal
mula orang Jawa, dan kemudian membandingkan perbedaan ras Jawa dengan ras
Melayu dan ras Bugis. Tak hanya itu, pembahasan tentang sejumlah ras pendatang
semacam Cina, Moor, dan Arab, ia sertakan pula. Dengan gambaran yang relatif lengkap
seperti itu, Raffles bisa bercerita banyak mengenai kesenjangan social hingga
problem kelas atas.
Kecintaan
Raffles pada dunia botani terlihat pada Bab
III. Ia merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di
belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian
tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi
kuantitas, kualitas dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini”.
Di dalam Bab
IV, Raffles menjelaskan tentang pembuatan barang-barang hasil kerajian
tangan,seperti tikar tikaran, barang ukiran dll.Letnan gubernur itu
menggarisbawahi bahwa struktur masyarakat Jawa sederhana dan keinginan
masyarakatnya tidak banyak. Akumulasi modal pun tidak ada, dan pembagian
profesi tidak banyak. Oleh karena itu, katanya, perusahaan manufaktur tidak
dapat diharapkan bisa didorong dalam batas tertentu.
Pada Bab
V, yang secara khusus menerangkan perdagangan. Sembari melaporkan rincian
komoditas ekspor-impor, Raffles meletakkan relevansi pembahasannya dalam
konteks hubungan niaga yang tersambung ke banyak belahan dunia lain.Uniknya,
Raffles memasukkan pembahasan agama dalam bab ini juga. Agaknya, ia ingin
menunjukkan ketersebaran agama-agama, meminjam istilah Pramoedya, dari negeri
“atas angin” tidak bisa dilepaskan dari konteks perdagangan.
Baru Bab VII dan VIII tradisi mendapat
perhatian penuh.Simbol-simbol tradisi semacam upacara, drama, wayang, tari,
beserta sejumlah adat istiadat diterangkan dalam tutur yang tak membosankan.
Sementara Bab X dan XI dihabiskan untuk mendedah sejarah perdaban Jawa yang
panjang. Uraian historis ini diakhiri sampai dengan periode kedatangan militer
Inggris pada 1811.
Meskipun begitu, bahasa masyarakat Jawa waktu itu telah memiliki kata untuk menyebut sebagian besar jenis pekerja tangan. Contohnya, pandi (pande), tukang kayu, tukang werongko,tukang deluwang dan tukang sulam.Dalam usahanya menunjukkan para tukang itu, Raffles menyertakan pula gambar-gambar berbagai peralatannya. Ia tunjukkan, misalnya, gambar pacul, gergaji, sabit, linggis, dan alat tenun. Ia juga menurunkan contoh keris dan jenis-jenisnya secara lengkap.
Buku ini juga kaya informasi tentang sejarah raja-raja Jawa, lengkap dengan bumbu-bumbu intrik dan liku-liku kekuasaannya. Ada pelukisan rinci, misalnya, bagaimana Raja Mataram, Amangkurat I,menghukum mati Trunojoyo secara sadis disaksikan para pejabat kerajaan.
Sayang sekali, buku terjemahan karya Raffles ini menghilangkan tulisan pengantar Prof John Bastin, guru besar sejarah di School of Oriental and African History, University of London. Sebagai gantinya, disertakan pengantar yang ditulis Drs Syafruddin Azhar, redaktur Tabloid Mingguan PERLE. Cukup bagus memang, tetapi dalam tulisan Prof Bastin terdapat banyak penjelasan yang penting antara lain bagaimana buku Raflles disusun.
Sebagai penulis, Raffles adalah pribadi yang
tekun. Ia menulis hingga malam hari, sebagian besar di Cisarua, setelah
berbulan-bulan berkeliling Jawa. Di sela-sela tugasnya, tentu saja. Meskipun
kecewa karena dicopot, ia pulang dengan semangat tinggi untuk menulis bukunya. Ada penjelasan, siapa saja
orang-orang yang membantunya mengumpulkan bahan dan menulis. Tak kurang 30 ton
bagasinya yang dibawa pulang ke London.
Berbulan-bulan barangnya ditahan aparat pabean.
Jasa-jasa Thomas Stamford Raffles :
A.BIDANG BIROKRASI PEMERINTAHAN
1.Pulau Jawa
dibagi menjadi 16 keresidenan yang terdiri dari beberapa distrik.
2.Mengubah
system pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi system
pemerintahan colonial yang bercorak barat.
3.Bupati-bupati
atau penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya sebagai kepala pribumi secara turun
temurun.
B.BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN
1.Petani
diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor sedangkan pemerintah hanya
berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang
paling menguntungkan.
2.Penghapusan
pajak hasil bumi dan system penyerahan wajib karena di anggap terlalu berat dan
dapat mengurangi daya beli rakyat.
3.Menetapkan
system sewa tanah.
4.Pemungutan
pajak pada mulanya secara perorangan.
C.BIDANG SOSIAL
1.Penghapusan
kerja paksa.
2.Penghapusan
perbudakan.
3.Peniadaan
pynbank.
D.BIDANG ILMU PENGETAHUAN
1.Dituliskannya
buku yang berjudul History of Java.
2.Memberikan
bantuan kepada John Crawfurd untuk
mengadakan penelitian dan menghasilkan buku yang berjudul History Of the east Indian Archipelago.
3.Mendukung
sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
4.Ditemukannya
bunga Raflesia Arnoldi.
5.Dirintisnya
kebun raya Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar