Seminar Nasional Pendidikan IPA 2016

Kamis, 08 Maret 2012

Runtuhnya Keilmiahan Darwinisme


Runtuhnya Keilmiahan Darwinisme

Meskipun doktrin ini bermula sejak zaman Yunani Kuno, teori evolusi ini dilanjutkan secara ekstensif pada abad ke-19. Perkembangan terpenting yang membuat teori ini menjadi topik paling terkenal di dunia sains karena adanya buku karya Charles Darwin yang berjudul The Origin of Species yang diterbitkan pada tahun 1859. Di dalam buku ini, Darwin menolak bahwa spesies yang berbeda di bumi ini diciptakan secara terpisah oleh Tuhan. Menurut Darwin, semua makhluk hidup memiliki nenek moyang yang sama dan mereka dianekaragamkan dalam jangka waktu yang lama melalui perubahan secara berangsur-angsur.
Teori Darwin tidak didasarkan pada penemuan ilmiah yang konkret. Sebagaimana yang ia katakan, teori tersebut hanyalah sebuah “asumsi”.
Darwin menginvestigasi semua kemungkinan dalam penemuan ilmiah baru yang diharapkannya dapat menyelesaikan kesulitan teori ini (Difficulties of the Theory). Tetapi yang terjadi sebaliknya, penemuan-penemuan ilmiah memperluas dimensi kesulitan tesebut.
Kekalahan Darwinisme dalam berhadapan dengan sains dapat dilihat dalam tiga topik mendasar berikut ini.
1.      Dengan cara apa pun, teori ini tidak mampu menjelaskan bagaimana kehidupan ini muncul di muka bumi.
2.      Tidak ada penemuan ilmiah yang menujukkan bahwa “mekanisme evolusi” yang diajukan oleh teori ini memiliki kekuatan untuk berkembang sama sekali.
3.      Catatan fosil benar-benar menunjukkan kebalikan dari teori evolusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar