Seminar Nasional Pendidikan IPA 2016

Kamis, 08 Maret 2012

Harapan-Harapan Darwin yang Kandas


Harapan-Harapan Darwin yang Kandas

Meskipun para evolusionis telah berusaha sekuat tenaga untuk menemukan fosil-fosil sejak pertengahan abad kesembilan belas di seluruh dunia, tidak ada satu bentuk transisi pun yang diketemukan. Semua fosil yang telah ditemukan di bumi menunjukkan bahwa kehidupan muncul di muka bumi dalam satu masa dan penuh dengan perhitungan.
Seorang palaentologis yang berasal dari Inggris, Derek V. Ager, mengakui fakta ini, meskipun dia adalah seorang evolusionis,
“Poin yang hadir bila kita menguji catatan fosil secara mendetail, baik dalam level susunan maupun spesies, kita menemukan–secara berulang-ulang—hal tersebut bukanlah suatu evolusi yang gradual, melainkan ledakan sekejap dari satu kumpulan dengan mengorbankan yang lainnya.”[1]
Hal ini berarti, dalam catatan fosil, semua spesies tiba-tiba muncul sebagai bentuk yang sempurna, tanpa melalui bentuk transisi sebelumnya. Hal ini bertentangan dengan asumsi-asumsi yang dikemukakan oleh Darwin. Ini pun merupakan suatu bukti yang sangat kuat bahwa makhluk hidup itu diciptakan. Satu-satunya keterangan yang memungkinkan tentang suatu spesies hidup yang muncul tiba-tiba dan sangat lengkap detail-detailnya tanpa adanya nenek moyang evolusioner, ialah kenyataan bahwa makhluk hidup ini diciptakan. Fakta ini diakui juga oleh seorang ahli biologi evolusionis yang terkenal luas, Douglas Futuyma,
“Proses penciptaan dan evolusi, di antara keduanya, menyebabkan adanya keterangan yang mungkin bagi asal-muasal makhluk hidup. Organisme baik yang muncul di permukaan bumi dengan bentuk yang sempurna maupun tidak. Jika tidak, mereka seharusnya berkembang dari spesies yang ada sebelumnya dengan beberapa proses modifikasi. Jika mereka telah muncul dalam bentuk yang sempurna, mereka pastilah diciptakan oleh suatu kecerdasan yang hanya dimiliki oleh Yang Mahakuasa.”[2]
Fosil-fosil menunjukkan bahwa makhluk hidup muncul dalam struktur yang tersusun sempurna dan terencana di muka bumi. Hal ini berarti “asal-muasal makhluk hidup” (the origin of species) adalah bertolak belakang dengan dugaan Darwin; bukan evolusi, tetapi penciptaan.


[1] Derek A. Ager, “The Nature of the Fossil Record”, Proceedings of the British Geological Association, vol. 87, 1976, hlm. 133.
[2] Douglas Futuyma, Science on Trial (New York: Pantheon Books, 1983), hlm. 197.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar