Seminar Nasional Pendidikan IPA 2016

Jumat, 09 Maret 2012

Islami : Tipu Daya Setan untuk Menghancurkan Keikhlasan Orang-Orang yang Beriman (bagian 1)


Tipu Daya Setan untuk Menghancurkan Keikhlasan Orang-Orang yang Beriman
                (bagian 1)

Hingga hari pembalasan, setan telah berjanji untuk menyesatkan manusia, untuk mengajak mereka ke dalam barisannya. Sebagaimana dinyatakan Allah, “Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.” (al-Mujaadalah [58]: 19) Setan telah berhasil membujuk mereka yang menafikan keberadaan Allah. Ia telah menjebak manusia dari segala sisi, membuat mereka lupa kepada Allah, dan memperoleh penghambaan yang mutlak dari mereka. Karena itulah, orang-orang ini masuk ke dalam barisan setan, sebagai makhluk yang mengajak orang lain kepada keingkaran, dosa, dan kejahatan.
Bagi mereka yang dengan ikhlas percaya kepada Allah, tentu saja berbeda halnya. Setan dapat langsung memengaruhi mereka yang menafikan Allah. Akan tetapi, terhadap mukmin sejati yang dengan teguh meyakini Allah, setan gagal memengaruhi mereka. Sebagai contoh, setan dengan cara apa pun tidak dapat mencegah mereka dari berjuang di jalan Allah. Ia tidak dapat mencegah mereka untuk mengamalkan perintah agama mereka, melaksanakan shalat, melakukan kebaikan dan berlaku jujur, menyebut nama Allah, dan mengorbankan diri mereka untuk berjuang dengan harta dan jiwa.
Menyadari hal itu, setan terpaksa mencari tipu daya yang lebih sulit untuk memengaruhi para mukmin sejati. Karena ia tidak dapat secara langsung menghalangi amal baik yang dilakukan karena Allah, ia berusaha mencampuradukkan kejahatan dalam niat baik mereka saat melakukan suatu perbuatan. Ini dilakukan untuk mengalihkan pandangan mereka selain kepada keridhaan Allah dan untuk mencegah mereka berpaling kepada Allah dengan tulus ikhlas, dengan cara menyerang keikhlasan mereka. Di dalam Al-Qur`an, tujuan setan hingga detik ini ditegaskan dengan kata-katanya sendiri. Ayat yang berhubungan dengan perkataan setan disebutkan sebagai berikut.

“Dan saya benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan saya suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.’ Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (an-Nisaa` [4]: 119-120)

“Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (al-A’raaf [7]: 16-17)


Sebagaimana ditunjukkan di dalam ayat tersebut, setan berusaha mengendalikan mereka dengan “membawa kepada kesesatan dan memenuhi mereka dengan harapan-harapan palsu”, dengan “menyerang mereka di jalan Allah yang lurus”, dan dengan “mendatangi mereka dari depan, belakang, dari kanan dan kiri mereka”.
Ia menggunakan tipuan agar manusia melihat kebenaran sebagai kesalahan, kebaikan sebagai kejahatan, yang bagus sebagai kejelekan, dan kejahatan sebagai kebaikan. Ia berusaha mencegah manusia dari perbuatan baik karena Allah dengan menanamkan keraguan dan keinginan yang sia-sia di dalam hati mereka. Setan berusaha keras memikat orang-orang beriman untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan akhlaq Al-Qur`an dengan memperindah dan menghiasinya agar terlihat lebih menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar