Seminar Nasional Pendidikan IPA 2016

Kamis, 05 Juli 2012

Biologi : Konsep Dasar Biologi #1



MAKALAH BIOLOGI

KONSEP-KONSEP DASAR BIOLOGI





Oleh :
Kelompok I
Kelas B/Offering B
Ana Ma’rifatun                     (110321406358)
Rendik Dwi Purwowidodo   (110321419532)
Risa Indah                             (110321419530)




JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

            TAHUN 2011





PEMBAHASAN



A.    Biologi Sebagai Ilmu

Di antara makhluk hidup, manusia memiliki derajat lebih tinggi. Ia memiliki sifat “ingin tahu“ yang berasal dari akal budinya. Kemampuan itu tidak dimiliki makhluk hidup lain (seperti hewan dan tumbuhan). Sifat keingintahuan manusia adalah ingin tahu lebih banyak akan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Sifat ini mendorong manusia untuk melakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut, manusia dapat menjawab ketidaktahuan serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, sifat keingintahuan manusia semakin berkembang. Hal itu dilakukan dengan cara mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta alam sekitarnya. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup disebut biologi atau ilmu hayat.
Biologi merupakan suatu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau lebih dikenal dengan istilah sains yang mempelajari objek berupa makhluk hidup dan gejala-gejala yang ditimbulkan. Objek Biologi, antara lain tumbuhan, hewan, dan manusia. Setiap makhluk hidup memunculkan fenomena/gejala kehidupan yang struktural maupun fungsional. Gejala struktural adalah gejala yang terdapat dan melekat pada makhlu hidup, sedangkan gejala fungsional adalah kejadian yang terjadi pada objek atau sebagai akibat dari kehidupan.
            Karakteristik Biologi terletak pada 3 aspek, yaitu:

1.      Objek
Objek kajian Biologi meliputi seluruh makhluk hidup yang terbagi menjadi 5 kingdom, yaitu Monera, Protista, Jamur, Tumbuhan, Hewan dan Manusia.
Dunia
(Kingdom)
Organisasi
Cara Memperoleh Makanan
Ciri-ciri Lain
Cakupan
Monera
Uniseluler sederhana.
Ada yang autotrof dan ada yang heterotrof.
Prokariotik, reproduksi secara aseksual, ada yang memiliki flagelata dan ada yang tidak.
Archaebacteria dan   Eubacteria
Protista
Uniseluler kompleks, terkadang multiseluler dalam bentuk filament atau koloni.
Ada yang heterotrof dan ada yang fotoautotrof.
Eukariota, reproduksinya secara seksual dan aseksual, memiliki flagela dan silia.
Protozoa, ganggang, dan protistamirip jamur.
Jamur (Fungi)
Sebagian besar anggotanya multiseluler dan berbentuk filament dengan sel-sel kompleks. Namun, beberapa anggotanya uniseluler.
Heterotrof dengan cara menyerap makanan.
Tidak memiliki flagela, memiliki spora yang berperan dalam reproduksiseksual dan aseksual.
Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
Tumbuhan (Platae)
Multiseluler dengan sel-sel kompleks.
Autotrof, yaitu mampu menyintesis makanannya sendiri dari senyawa organik sederhana menjadi senyawa organik kompleks dengan bantuan sinar matahari (fotosintesis).
Eukariota dengan jaringan yag berkembangbiak, terjadi pergiliran keturunan, dinding sel mengandung selulosa, dan memiliki klorofil.
Tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji.
Hewan (Animalia)
Multiseluler dengan sel-sel kompleks.
Heterotrof, yaitu tidak mampu menyintesis makanannya sendiri. Oerganisme ini memperoleh makanan dari organisme lain.
Eukariota dengan jaringan yag berkembangbiak, umumnya bergerak aktif.
Semua filum hewan mulai dari Porifera sampai dengan Mammalia.

2.      Tema/persoalan
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, obyek biologi juga terus berkembang. Tema atau persoalan-persoalan pada objek kajian Biologi dapat dikelompokkan menjadi 9 tema/persoalan.Biologi sebagai Penemuan (Inquiry),
berkaitan dengan konsep biologi yang sekarang dikenal banyak orang yang dihasilkan dari serangkaian penemuandan dilakukan dengan metode ilmiah, contoh: penemuan penisilin oleh Alexander Flemming.
Sejarah Perkembangan Biologi,
berkaitan dengan perkembangan sejarah Biologi yang sangat berkembang cepat selaras dengan hasil penelitian yang semakin canggih didukung oleh kemajuan teknologi. Pergeseran konsep biologi menunjukkan Biologi sebagai ilmu yang berkembang secara dinamis, contoh: konsep asal-usul kehidupan mulai dari teori Abiogenesis, Biogenesis, Teori Evolusi Kimia, dan terakhir Teori Evolusi Biologi.
Keanekaragaman dan Keseragaman,
berkaitan dengan adanya variasi materi dalam gen pada seluruh tingkatan organisasi kehidupan, contoh: adanya perbedaan secara morfologis pada dua anak kembar satu telur (identik).
Hubungan Struktur dan Fungsi,
berkaitan dengan struktur dan fungsi jaringan serta organ penyusun tubuh makhluk hidup, contoh: bentuk dan struktur alat pernapasan pada ikan berupa insang yang difugsikan untuk berdaptasi di habitat air, sedangkan kelinci struktur alat pernapasan berupa paru-paru yang berfungsi untuk beradaptasi di habitat darat.
Genetik dan Kelangsungan Hidup,
berkaitan dengan kemampuan gen-gen pengendali aktivitas organisme dalam berdaptasi dengan perubahan lingkungan yang bersifat tidak dapat diprediksi secara teratur untuk menjaga kelestarian jenisnya, contoh: komodo merupakan reptile besar yang masih tetap lestari karena mampu berdaptasi dengan lingkungannya dibandingkan dengan Dinosaurus yang telah punah.
Organisme dan Lingkungan,
berkaitan dengan interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan atau ekosistem dan antarmakhluk hidup dalam rangka menuju keseimbangan dinamis pada kehidupan di bumi, contoh: persoalan rantai makanan dan jarring-jaring makanan di alam bebas.
Kelakuan Organisme (Perilaku),
berkaitan perilaku makhluk hidup pada waktu-waktu tertentu yang mencakup persoalan lain secara kompleks, contoh: perilaku burung pada masa kawin.
Evolusi,
berkaitan dengan perubahan makhluk hidup yang berlangsung secara bertahap dan lama meuju tebentuknya spesies baru, contoh: proses evolusi pada kuda.
Regulasi dan Homeostasis
berkaitan dengan sistem saraf, sistem hormon, dan alat-alat indera manusia, contoh: persolan ketika suhu dingin rambut pada kulit berdiri dan banyak mengeluarkan urine.
3.      Metode
Biologi merupakan cabang sains yang mempelajari berbagai permasalahan makhluk hidup, dan untuk mempelajari melalui proses dan sikap ilmiah ini sebagai konsekuensi biologi. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah akan memperoleh produk ilmiah.
Untuk mencari pemecahan atas permasalahan pada makhluk hidup yang bersifa konkret dan dapat dibuktikan kebenarannya, dalam sains dapat ditempuh melalui proses ilmiah. Proses ilmiah dalam Biologi dikenal dengan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu prosedur kerja untuk mendapatkan fakta-fakta tentang fenomena kehidupan dan alam. Secara umum, metode ilmiah terdtiri atas lima langkah, yaitu:
a.       menemukan masalah;
b.      melakukan observasi;
c.       menyusun hipotesis;
d.      melakukan eksperimen;
e.       menarik kesimpulan.
Biologi sebagai ilmu pengatahuan yang dihasilkan melalui metode ilmiah memiliki ciri-ciri sains, sebagai berikut:
a.       memiliki objek kajian yang konkret/nyata,
b.      objektif (dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris dan tidak terdistorsi oleh sifat-sifat subjektivitas),
c.       universal (kebenarannya berlaku secara umum pada seluruh ruang dan waktu),
d.      menggunakan cara berpikir logis,
e.       untuk mengkajinya perlu langkah yang sistematis, dan
f.       hasil kajiannya berupa hukum (terlepas dari perandaian-perandaian karena dihasilkan dari cara berpikir logis).
Tema atau persoalan yang dipelajari pada makhluk hidup sebagai objek Biologi dipelajari melalui metode ilmiah dengan menekankan pengembangan keterampilan proses ilmiah (scientific process skill). Keterampilan proses ilmiah dikembangkan mengarah kepada pengembangan keterampilan hidup (life skills).

2 komentar: