Langkah kedua
setelah merumuskan masalah adalah melakukan studi pustaka. Studi pustaka dapat
dilakukan dengan pergi ke perpustakaan atau mencari tahu dari orang lain yang
mempunyai pemahaman mendalam tentang masalah tersebut. Selain itu, informasi
juga dapat diperoleh dari jurnal ilmiah, buku, internet, serta hasil penelitian
terdahulu, seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Hal ini dapat berguna untuk
mendapatkan pengetahuan tentang masalah tersebut sehingga dapat disusun
hipotesis (dugaan).
3. Menyusun Hipotesis
Hipotesis
adalah dugaan atau jawaban sementara dari rumusan masalah yang diajukan.
Hipotesis digunakan untuk memandu jalan pikiran peneliti ke arah tujuan yang
ingin dicapai sehingga hasil yang diinginkan akan tercapai. Hipotesis akan
dibuktikan kebenarannya melalui data-data hasil penelitian eksperimen.
Penelitian deskriptif dan kualitatif tidak memiliki hipotesis.
Hipotesis
biasanya menunjukkan perbandingan antara dua variabel atau lebih. Namun, ada
juga hipotesis yang menunjukkan perbandingan satu variabel dari dua sampel.
Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Hipotesis nol (
)
adalah hipotesis yang menunjukkan tidak adanya hubungan antar dua variabel.
b. Hipotesis alternatif (
)
adalah hipotesis yang menyatakan adanyan hubungan antar dua variabel.
4. Melakukan Eksperimen
Eksperimen
dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Sebelum melaksanakan eksperimen,
terlebih dulu harus melakukan perencanaan, yang meliputi hal-hal berikut:
a.
Menentukan
variabel
Variabel
adalah faktor-faktor yang ikut menentukan suatu perubahan terhadap objek yang
akan diteliti. Ada tiga macam variabel yang umum digunakan, yaitu:
i.
Variabel
bebas, adalah variabel yang dapat
diubah-ubah. Nilai variabel bebas ditentukan oleh peneliti.
ii.
Variabel
terikat, adalah variabel yang nilainya
dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel bebas.
iii.
Variabel
kontrol, adalah variabel yang berfungsi untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diujikan.
Variabel kontrol dibuat sama dalam suatu penelitian.
b.
Menentukan
populasi dan sampel
Populasi
dalam penelitian dapat diartikan sebagai seluruh anggota objek penelitian. Akan
tetapi, tidak seluruh anggota populasi diteliti, objek penelitian hanya
diwakili oleh sebagian dari anggota populasi. Sebagian dari aggota populasi
disebut dengan sampel.
c.
Menentukan
alat dan bahan
Alat
untuk mengambil data disesuaikan dengan sampel yang akan diteliti dan variabel
yang akan diukur. Alat-alat yang digunakandalam penelitian di bidang biologi,
antara lain mikroskop, thermometer, dan tabung reaksi.
Bahan-bahan yang dipilih harus mudah
didapat, harganya murah, paling efisien, dan memberikan hasil yang optimal.
Selain itu, peneliti harus mengetahui keterbatasan alat, bahan, dan biaya yang
tersedia dalam penelitian karena hal ini dapat mempengaruhi percobaan yang akan
dilakukan.
d.
Menentukan
cara kerja
Cara
kerja merupakan suatu langkah-langkah atau urutan pekerjaan yang dilakukan
dalam suatu penelitian. Cara kerja harus disusun secara sistematis agar
diperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam menentukan cara
kerja, harus mencantumkan jadwal kegiatan, tempat pengambilan data,
perlengkapan yang harus dibawa oleh peneliti, dan rancangan analisis data.
e.
Menetapkan
cara menganalisis data dan menyajikan data
Data
yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data mentah. Data tersebut harus
dianalisi terlebih dahulu agar lebih mudah diartikan atau ditafsirkan. Data
yang telah dianalisis berguna untuk menentukan berlaku atau tidaknya hipotesis
diajukan. Hipotesis diterima jika data tersebut mendukung hipotesis.
Sebaliknya, hipotesis ditolak jika data yang telah dianalisis tidak mendukung
hipotesis.
Analisi data dapat dilakukan secara
nonstaristik atau statistik. Analisis nonstatistik umumnya digunakan pada
penelitian eksploratif dan penelitian deskriptif. Analisis statistik dapat
dilakukan secara sederhana. Analisis statistik sederhana dilakukan dengan
mencari nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan nilai yang sering
muncul (modus).
Data yang telah dianalisis kemudian
ditamoilkan atau disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami orang lain.
Angka-angka yang ditampilkan dalam penyajian data berupa nilai rata-rata setiap
kelompok perlakuan. Berikut beberapa bentuk penyajian data, yaitu:
i.
Tabel
Tabel pada umumnya digunakan untuk memaparkan data pada laporan
ilmiah. Tabel merupakan bentuk penyajian data yang paling sederhana. Tabel
terdiri atas baris dan kolom. Tabel memberikan petunjuk yang jelas mengenai
hubungan antarvariabel.
ii.
Diagram
Penyajian dengan diagram mempunyai keuntungan, yaitu
peneliti tidak terlalu banyak melihat angka karena tampilan umumnya terlihat
secara visual. Penyajian akan lebih menarik lagi jika pandai membentuk diagram
dan member warna. Bentuk-bentuk diagram yang sering digunakan adalah sebagai
berikut:
Diagram garis,
merupakan bentuk diagram paling sederhana, berfungsi untuk
menunjukkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Terdiri atas dua sumbu, yaitu sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X
merupakan sumbu horizontal yang sering disebut absis. Sumbu Y merupakan sumbu
vertical yang sering disebut ordinat.
Diagram batang,
Disajikan dalam bentuk balok atau bar.
Digram bundar,
merupakan diagram berbentuk lingkaran yang terpotong-potong
menjadi beberapa bagian. Setiap bagian membentuk segitiga yang memiliki besar
sudut tertentu. Besar sudut tersebut dapat diukur dengan menggunakan busur
derajat.
Demikianlah
tahap-tahap yang harus direncanakan sebelum melakukan eksperimen. Setelah
menyusun rencana eksperimen, peneliti dapat mulai melakukan eksperimen.
5. Mengumpulkan data
Data adalah fakta
yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara. Pengamatan terhadap suatu
objek dapat dilakukan secara langsung dengan alat indra atau dengan alat ukur.
Pengamatan dengan bantuan alat indra akan mengahasilkan data berupa ciri-ciri
objek yang diamati, seperti warna, bau, tekstur, dan bentuk. Data ini disebut
data kualitatif. Adapun data hasil pengamatan dengan bantuan alat ukur berupa
angka. Data ini disebut data kuantitatif. Data-data hasil pengamatan tersebut
dapat didukung dengan data lain yang diperoleh dengan wawancara.
Lanjut ke Biologi : Konsep Dasar Biologi #8
Lanjut ke Biologi : Konsep Dasar Biologi #8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar