LAPORAN FISIKA
KELAJUAN BENDA
PADA LINTASAN MIRING
Oleh
1.
Annisa
Zainal (X-2 / 05)
2.
Arlita
Alif Viany (X-2 / 07)
3.
Bakhrul
Rizky Kurniawan (X-2 / 09)
4.
Destarizky
Tidoputri P. (X-2 / 11)
5.
Novita
Maylia Eka C. (X-2 / 26)
6.
Reza
Nugroho (X-2 / 29)
7.
Rizki
Febrianto Supriadi (X-2 / 32)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
LUMAJANG
SEKOLAH UNGGULAN TERPADU
SMA
NEGERI 2 LUMAJANG
TAHUN 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT
karena atas berkat rahmat dan inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penelitian
dan penyusunan laporan mengenai “Kelajuan Benda Pada Lintasan Miring” ini
dengan baik. Laporan ini kami susun sebagai bentuk penyelesaian tugas fisika,
khususnya bab IV, yaitu Dinamika Partikel. Agar kami dapat lebih
memahami setiap kompetensi dasar yang ada pada bab tersebut. Laporan ini berisi tujuan penelitian, alat / perlengkapan yang kami butuhkan dalam penelitian, cara kerja, serta hasil dari penelitian kami. Sebagai pendukung penyusunan laporan ini kami melakukan sebuah penelitian yang kami lakukan pada tanggal 17, 18 dan 19 Desember 2008 untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang lebih baik.
memahami setiap kompetensi dasar yang ada pada bab tersebut. Laporan ini berisi tujuan penelitian, alat / perlengkapan yang kami butuhkan dalam penelitian, cara kerja, serta hasil dari penelitian kami. Sebagai pendukung penyusunan laporan ini kami melakukan sebuah penelitian yang kami lakukan pada tanggal 17, 18 dan 19 Desember 2008 untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang lebih baik.
Dalam penyusunan laporan ini, kami
menyadari bahwa kami tidak dapat menyelesaikannya tanpa adanya bantuan dari
orang-orang di sekitar kami. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
pada pihak-pihak yang telah membantu, khususnya kepada Bapak Salim Nakhas selaku
guru mata pelajaran fisika dan pembimbing dalam penyusunan laporan ini.
Kami juga menyadari bahwa laporan
kami ini masih jauh dari sempurna, namun kami tetap berharap semoga laporan
ini bermanfaat tidak hanya bagi kami
tetapi juga bagi seluruh pembacanya. Kritik dan saran sangat kami harapkan
untuk perbaikan penyusunan laporan-laporan berikutnya.
19 Desember 2008
Penyusun
Pendahuluan
Latar Belakang
Telah
kita ketahui bahwa mustahil sebuah benda (kelereng) dapat membelok pada belokan
datar yang licin. Hal itu dikarenakan kelereng membutuhkan gaya gesekan statis dengan permukaan lintasan
untuk membelok. Namun ada suatu gaya
yang dapat membuat kelereng membelok dengan kelajuan maksimum tertentu, bahkan
tanpa slip walau saat itu kondisi jalan sangat licin. Gaya
tersebut ialah gaya
sentripetal. Gaya sentripetal ialah gaya yang menyebabkan
timbulnya percepatan sentripetal, sedangkan percepatan sentripetal ialah
percepatan yang arahnya selalu tegak lurus terhadap vektor kecepatan dan menuju
pusat lingkaran (pada gerak melingkar beraturan).
Permasalahan
- Bagaimana arah belokan benda (kelereng) pada lintasan yang sangat licin dan tidak ada gaya gesekan?
- Bagaimana pengaruh kecepatan (v) terhadap belokan benda (kelereng)?
- Bagaimana pengaruh sudut kemiringan lintasan terhadap belokan benda (kelereng)?
- Bagaimana hubungan antara kecepatan (v) dan sudut kemiringan lintasan dalam mempengaruhi belokan benda (kelereng)?
Tujuan
- Untuk mengetahui bagaimana arah belokan benda (kelereng) pada lintasan yang sangat licin dan tidak ada gaya gesekan
- Untuk mengetehui bagaimana pengaruh kecepatan (v) terhadap belokan benda (kelereng)
- Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sudut kemiringan lintasan terhadap belokan benda (kelereng)
- Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kecepatan (v) dengan sudut kemiringan lintasandalam mempengaruhi belokan benda
Data penelitian
Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahui bagaimana benda (kelereng) dapat membelok pada lintasan yang sangat
licin dan nyaris tidak memiliki gaya
gesekan.
Alat-alat dalam Penelitian
Dalam
penelitian ini kami membutuhkan beberapa alat, antara lain:
- Tanah liat
- Kelereng
- Potongan kertas
- Oli
Cara kerja
- Buatlah 2 lintasan dari tanah liat dengan sudut kemiringan yang berbeda. Misalnya, lintasan I = 200 dan lintasan II = 400
- Letakkan beberapa potongan kertas di bagian tengah lintasan (sebagai marka)
- Tunggu hingga lintasan tersebut kering
- Olesi permukaan lintasan dengan oli untuk membuat lintasan licin sehingga tidak ada gaya gesekan antara benda (kelereng) dengan permukaan lintasan
- Gelindingkan kelereng pada lintasan I dengan kecepatan yang tidak terlalu besar (v1)
- Gelindingkan lagi kelereng pada lintasan I, namun dengan kecepatan yang lebih besar (v2)
- Lakukan hal yang sama pada lintasan II
Hasil Penelitian
- Pada lintasan dengan sudut kemiringan 200:
Pada lintasan
ini kami melakukan 2 kali percobaan, yang pertama kami menggelindingkan benda
(kelereng) dengan kecepatan kecil (v1)
dan ternyata hasil yang didapat ialah benda (kelereng) dapat melaju dengan
kecepatan yang nyaris tetap (percepatan kecil). Lalu yang kedua, kami
menggelindingkan kelereng tersebut dengan kecepatan yang lebih besar (v2)
dan ternyata percepatan yang dialami benda tetap kecil.
- Pada lintasan dengan sudut kemiringan 400:
Pada lintasan ini
kami melakukan hal yang sama seperti pada lintasan I, yaitu melakukan 2 kali
percobaan. Namun, hasil yang kami dapat berbeda. Pada lintasan ini benda
(kelereng) mengalami percepatan yang lebih besar daripada lintasan I. Hal ini
dapat kami lihat dari kecepatan akhir (vt)
kelereng tersebut.
Sehingga
kami dapat menyimpulkan bahwa kecepatan (vmaks)
benda (kelereng) berbanding lurus dengan sudut kemiringan lintasan .
Pembahasan
Masalah
A.
Arah Belokan
Benda Pada Lintasan yang Sangat Licin Tanpa Adanya Gaya Gesekan
Setelah
melakukan penelitian kami dapat mengetahui bahwa arah belokan benda (kelereng)
pada lintasan yang sangat licin tanpa adanya gaya gesekan ialah selalu mengikuti arah
lintasan dan tidak akan pernah bisa keluar lintasan meskipun kecepatannya sudah
mencapai maksimal. Hal itu disebabkan karena pada dasarnya lintasan ialah
sebuah lingkaran yang dipotong atau diambil sebagiannya saja. Sehingga benda
(kelereng) tersebut mengalami gaya
sentripetal (Fs) yang
arahnya selalu menuju pusat lingkaran dan menyebabkan benda (kelereng) tertarik
dan tidak keluar lintasan.
B.
Pengaruh
Kecepatan Terhadap Belokan Benda
Kecepatan
tidak mempengaruhi arah belokan benda, karena arah belokan benda selalu tetap,
yaitu mengikuti arah lintasan. Namun, kecepatan benda (kelereng) mempengaruhi
letak dimana benda (kelereng) membelok (misal: tepat di tengah atau tepat pada
marka lintasan, sedikit melenceng dari marka atau bisa juga berada di tepi
lintasan).
C.
Pengaruh Sudut
Kemiringan Lintasan Terhadap Belokan Benda
Sudut
kemiringan lintasan juga tidak mempengaruhi arah
belokan benda. Namun mempengaruhi bagaimana benda dapat sampai pada ujung
lintasan. Artinya, sudut kemiringan lintasan mempengaruhi percepatan yang
dialami benda, besar atau kecil.
D.
Hubungan
Kecepatan (v) dengan Sudut Kemiringan
Lintasan dalam Mempengaruhi Belokan Benda
Seperti
yang telah kita ketahui dari hasil penelitian, bahwa kecepatan (v) berbanding lurus dengan sudut
kemiringan lintasan . Dalam hal ini, kecepatan yang
berlaku ialah kecepatan maksimum (vmax),
kerena berapapun kecepatan benda (kelereng) tidak mempengaruhi belokan benda
(kelereng).
KESIMPULAN
Benda
(kelereng) dapat membelok dengan kelajuan maksimum tertentu tanpa slip walau
kondisi lintasan sangat licin karena adanya gaya sentripetal yang diberikan oleh N sin . N sin ialah komponen horizontal gaya normal (N) yang berarah radial ke dalam menuju ke pusat lingkaran. Karena N sin ialah gaya
sentripetal yang bekerja pada benda (kelereng), maka dapat kita turunkan rumus:
Dalam
penelitian, benda (kelereng) tidak mengalami gerakan secara vertikal atau bisa
kita sebut benda tidak melompat-lompat pada sumbu Y , sehingga:
= 0, arah
ke atas dianggap positif
N cos - W =
0
N cos = mg
Dan
untuk mengetahui tangen sudut kemiringan lintasan, kita bisa membagi rumus I
dengan rumus II, sehingga dapat kita peroleh rumus:
Dengan: = sudut kemiringan lintasan terhadap arah
horizontal
v = kecepatan benda
R = jari-jari lingkaran
/ lintasan
g = percepatan gravitasi bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar