Laporan Praktikum Biologi
Kapasitas Paru-paru dan Frekuensi Pernapasan
Disusun oleh :
[Kelompok 5 / XI A4]
Bakhrul
Rizky K (05)
Destarisky
Tidoputri (07)
Erlina
Dian Arisanti (10)
M.
Helmi Maulana (22)
Nugrahaning
Dwi P (26)
Nurhayati Faradisi (27)
Ria
Kurnia Ekasari (29)
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH UNGGULAN TERPADU (SUT)
SMA NEGERI 2 LUMAJANG
Jln.HOS Cokroaminoto Nomor 159
telp.(0334)881036
KAPASITAS PARU – PARU
Kegiatan 3
1.
Tujuan :
Untuk mengukur kapasitas paru – paru tiap individu.
2.
Alat, dan
Bahan :
a. Botol volume 2,5 liter
b. Selang plastic dengan ukuran sesuai ukuran
mulut botol
c. Gelas ukur
d. Spidol
e.
Bak air
ukuran 5 liter
3.
Cara Kerja
:
b. Susunlah alat sesuai aturan cara kerja.
c. Isilah botol besar dengan air hingga penuh.
Tutuplah mulut botol, balikkan dan masukkan ke dalam bak berisi air, masukkan
pipa melalui mulut botol, ujung pipa lain ke dalam mulut.
d. Sebelum pipa dimasukkan mulut, tarik napas
normal (biasa). Hembuskan napas normal (biasa). Udara tersebut mengalir melalui
pipa kemudian masuk kedalam botol terbalik. Udara akan mendorong air ke luar
botol sama persis dengan volume udara yang kita hembuskan. Udara ini disebut……
e. Tarik napas normal, dan setelah pipa masuk
mulut, hembuskanlah napas secara normal. Terus hembuskan napas sampai udara
dalam paru-paru habis, dengan hembusan napas sekuat-kuatnya. Udara tersebut
akan mengalir melalui pipa dan masuk ke dalam botol terbalik. Udara akan
mendorong air ke luar botol sama persis dengan volume udara yang kita
hembuskan. Udara ini disebut……
f. Tarik napas kuat-kuat, dan setelah pipa masuk
mulut, hembuskanlah napas batas kamu menghembuskan napas normal (biasa). Udara
tersebut akan mengalir melalui pipa dan masuk ke dalam botol terbalik. Udara
akan mendorong air ke luar botol sama persis dengan volume udara yang kita
hembuskan. Udara ini disebut Udara……..
g. Sebelum pipa dimasukkan mulut, tarik napas
kuat-kuat dan setelah pipa masuk mulut, hembuskanlah napas kuat-kuat, sampai
udara dalam paru-paru habis. Udara tersebut akan mengalir melalui pipa kemudian
masuk ke dalam botol terbalik. Udara akan mendorong air ke luar botol sama
persis dengan volume udara yang kita hembuskan ini disebut..
h. Ukur juga udra pernapasan biasa, udara komplementer,
kapasitas vital, dan kapasitas total paru-paru temanmu.
i.
Catat
semua data. Berapa rata-rata kapasitas vital paru-paru siswa laki-laki ? Apakah
kapasitas vital paru-paru setiap anak sama ? Mengapa demikian ?
4.
Tabel
pengamatan :
NO.
|
NAMA
|
L/P
|
BERAT BADAN (Kg)
|
KAPASITAS
(ml)
|
||||
UDARA RESPIRASI BIASA
|
UDARA
SUPLEMENTER
|
UDARA KOMPLEMENTER
|
UDARA VITAL RATA-RATA
|
UDARA TOTAL PARU-PARU
|
||||
1.
|
Nugrahaning
|
P
|
45
|
600
|
800
|
500
|
1000
|
1600
|
2.
|
Bakhrul
|
L
|
44
|
600
|
900
|
700
|
1400
|
2000
|
5.
Pertanyaan :
a.
Apakah rata-rata kapasitas
vital paru-paru laki-laki dan perempuan berbeda ? Mengapa demikian ?
b.
Adakah hubungan antara berat
badan dengan rata-rata kapasitas vital paru-paru?
Jawaban :
a. Ya, berbeda. Karena ada faktor-faktor yang
mempengaruhi rata-rata kapasitas vital paru-paru antara lain : jenis kelamin,
berat badan, tinggi badan, dll.
b. Ada. Hubungan antara berat badan dengan rata-rata kapasitas vital paru-paru adalah berbanding lurus. Apabila semakin
besar berat tubuh seseorang, maka rata-rata kapasitas
vital paru-paru juga akan
besra, begitu sebaliknya. Namun faktor yang mempengaruhi rata-rata kapasitas vital paru-paru bukan hanya saja berat badan, namun ada
faktor-faktor lain.
FREKUENSI
PERNAPASAN
1.
Tujuan : Untuk menegtahui
factor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan.
2.
Alat dan Bahan :
a.
Stopwatch
b.
Hand counter
3.
Cara Kerja :
a.
Dalam setiap kelompok pilih dua
praktikan yang dijadikan obyek penelitian.
b.
Lakukan penghitungan frekuensi
napas dan frekuensi denyut nadi per menit setiap kondisi tubuh dari tiap-tiap
percobaan.
c.
Catat hasil pengamatan dalam
bentuk table
4.
Tabel Pengamatan :
NO
|
NAMA
SISWA
|
L/P
|
AKTIVITAS
|
FREKUENSI
NAFAS/ MENIT
|
FREKUENSI
NADI/ MENIT
|
1.
|
Helmi
|
L
|
1. Duduk santai
|
32
|
110
|
2. Jalan
|
49
|
126
|
|||
3. Lari-lari
|
65
|
156
|
|||
2.
|
Ria
|
P
|
1. Duduk santai
|
31
|
84
|
2. Jalan
|
45
|
108
|
|||
3. Lari-lari
|
59
|
144
|
5.
Bahan Diskusi :
a.
Adakah perbedaan frekuensi nfpas pada berbagia
kondisi aktifitas ?
b.
Mengapa frekuensi denyut nadi
pada berbagai kondisi aktifitas berbeda ?
Hasil diskusi:
a. Ada.
Perbedaan itu disebabkan oleh jenis kegiatan yang dilakukan. Semakin berat
aktivitas yang dilakukan, maka frekuensi pernafasan akan semakin besar. Hal ini
disebabkan karena aktivitas berat membutuhkan energi yang besar, dan untuk
mendapatkan energi itu melalui proses pembakaran yang memerlukan oksigen. Jadi
aktitas berat memerlukan oksigen dalam jumlah besar, sehingga kita melakukan
pernafasan dengan frekuensi lebih banyak.
b. Karena
frekuensi denyut nadi dipengaruhi oleh frekuensi pernafasan. Pengaruh itu
adalah berbanding lurus.
6.
Kesimpulan :
Jenis
kegiatan / aktivitas akan mempengaruhi frekuensi pernafasan dan
denyut nadi. Pengeruh ini adalah
berbanding lurus. Hal ini disebabkan karena aktivitas berat membutuhkan energi
yang besar, dan untuk mendapatkan energi itu melalui proses pembakaran yang
memerlukan oksigen. Jadi aktitas berat memerlukan oksigen dalam jumlah besar,
sehingga kita melakukan pernafasan dengan frekuensi lebih banyak. Kemudian
oksigen yang didapat dalam jumlah besar akan dibawa oleh sel darah, sehingga
menyebabkan frekuensi denyut nadi semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar