Pertumbuhan
adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik),
dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada
proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan
adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang
tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan
bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Macam-macam pertumbuhan pada
tumbuhan, yaitu:
a. Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar
maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu
dengan menggunakan alat auksanometer.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
- Daerah
pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif
membelah (bersifat meristematik).
- Daerah
perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah
inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
- Daerah
diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi
sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
b.Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah
diameter batang.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem
sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada
tumbuhan dikotil.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
a. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini
merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan adalah sebagai berikut:
- Air dan mineral
- Kelembaban.
- Suhu
- Cahaya
- Air dan mineral
- Kelembaban.
- Suhu
- Cahaya
b. Faktor internal: faktor yang
melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan,
biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis
mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Macam-macam hormon pada tumbuhan:
a. Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang
dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama,
sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah
dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi
apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan
baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai
cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan
terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang
tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah
datangnya sinar.
b. Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan
batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum
fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya
buah tanpa biji (partenokarpi).
c. Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi
pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi
sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam
pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam
memperpanjang usia jaringan.
d. Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian
dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan
tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun,
merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan
biji).
e. Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas
etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang
masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya
keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
f. Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh.
Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
- Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
- Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar.
Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
- Filokalin : merangsang pembentukan daun
- Antokalin : merangsang pembentukan bunga
g. Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami
luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut
daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon
luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat
tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat
diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh
tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan
Tumbuhan:
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai
energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan
dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai
penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya
dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga,
proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi.
Pengaruh Nutrien pada pertumbuhan Tumbuhan:
- Belerang (S) Merupakan komponen
utama protein dan koenzim pada tumbuhan
- Fosfor (P) Merupakan komponen pembentuk
asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
- Magnesium (Mg) Merupakan komponen
klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
- Kalsium (Ca) Merupakan unsur
penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur
dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
- Kalium (K) Merupakan kofaktor
yang berfungsi dalam sintesis protein
- Nitrogen (N) Merupakan komponen
asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
- Oksigen (O) Merupakan komponen
utama senyawa organik tumbuhan
- Karbon (C) Merupakan komponen
utama senyawa organik tumbuhan
- Hidrogen (H) Merupakan komponen
utama senyawa organik tumbuhan
- Molibdenum (Mo) Komponen esensial
untuk fiksasi nitrogen
- Nikel (Ni) Kofaktor untuk enzim
yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
- Seng (Zn) Merupakan unsur yang
aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
- Mangan (Mn) Merupakan unsur yang
aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
- Besi (Fe) Merupakan komponen
sitokrom, mengaktifkan beberapa enzim
- Klor (Cl) Diperlukan untuk
tahapan pemecahan air pada fotosintesis, diperlukan dalam menjaga
keseimbangan air
Tidak ada komentar:
Posting Komentar